MOROWALI, Sulawesi Tengah - Debat perdana Calon Bupati dan Wakil Bupati Morowali yang digelar KPU Morowali menjadi ajang adu Visi Misi dan gagasan para Paslon untuk membangun daerah dan mensejahterakan masyarakat.
Dari 4 Paslon, yang paling spektakuler visi misinya adalah Paslon 04 Rachmansyah Ismail - Harsono Lamusa yakni membangun jembatan penghubung Bungku Selatan-Bungku Pesisir untuk menghilangkan status warga kepulauan dari wilayah daerah terisolir.
Ada sejumlah visi misi dari 11 program unggulan yang di paparkan Rachmansyah - Harsono saat debat disesi pertama mulai dari peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur pemerintah hingga membangun jembatan penghubung Bungku Selatan-Bungku Pesisir.
Selain itu, Rachmansyah - Harsono juga menyampaikan akan menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih Good Government sehingga tidak terjadi praktek korupsi atau KKN maupun kebocoran anggaran serta rencana menggelontorkan anggaran di desa Rp.1-3 Miliar/desa.
"Jadi, bapak/ibu seluruh masyarakat Morowali langkah awal kita akan ciptakan Good Government agar tidak terjadi praktek korupsi maupun KKN hingga membangun jembatan penghubung Bungku Selatan-Bungku Pesisir sehingga saudara-saudara kita di kepulauan tidak jadi daerah terpencil kita satukan dengan daratan, " terang Rachmansyah Ismail.
Baca juga:
RI Imbau G20 Jadi Solusi Masalah Ekonomi
|
Hal itu pun menimbulkan pertanyaan dari Cabup Paslon 02 Kuswandi saat sesi tanya jawab, dimana menurutnya yang paling prioritas dibutuhkan masyarakat kepulauan adalah menjamin kehidupan nelayan, membangun dulu ekonomi masyarakat bisa bertumbuh melalui program bantuan perikanan dan kelautan yang diberikan pemerintah bukan infrastruktur.
"Tadi saya mendengar ada program pembangunan jembatan penghubung Bungku Selatan dengan Bungku Pesisir, yang jadi persoalan adalah program ini apakah bisa terlaksana atau tidak karena sampai hari ini kita belum bisa menyiapkan uji kelayakan, " tanya Kuswandi diwaktu yang sudah mepet.
Menanggapi hal itu, Rachmansyah Ismail menyatakan keprihatinannya bila demikian cara berpikir seorang pemimpin, mantan Kadis ESDM Sulteng itu menjelaskan soal pembangunan jembatan penghubung akan tetap terlaksana walaupun dana perencanaan tidak masuk dalam APBD perubahan yang sudah di ajukan saat menjabat Pj Bupati Morowali.
"Kalau begini terus cara berpikir tidak akan bisa maju daerah kita ini, mestinya kita prihatin dan tergugah kita punya hati untuk saudara-saudara kita di kepulauan. Pembangunan jembatan penghubung Bungku Selatan-Bungku Pesisir adalah salah satu upaya untuk menyatukan warga kepulauan dengan daratan sekaligus cara untuk mensejahterakan masyarakat melalui pertumbuhan UMKM dari dampak yang ditimbulkan, " ucap Rachmansyah Ismail dengan lugas disambut aplus dari pendukung yang hadir.
Untuk penyampaian visi misi ini terlihat bahwa Paslon 4 Rachmansyah-Harsono memiliki visi misi paling spektakuler dan visioner, sementara sebagian visi misi Paslon lainnya normatif dan sudah terkaver di program pemerintah pusat dan provinsi Sulawesi Tengah seperti pendidikan gratis dan kesehatan gratis.
(PATAR JS)